Memilih Film Kartun Bagi Si Kecil
Film kartun adalah film yang menjadi tontonan favorit bagi anak-anak. Namun sebagai orangtua yang baik setiap film kartun anak harus dipilah agar film yang ditonton itu baik untuk perkembangan anak. Tidak semua film kartun bermakna dan pantas untuk dilihat oleh si kecil. Lalu seperti apa kartun yang cocok untuk ditonton oleh si kecil. Berikut adalah kriteria film kartun yang cocok ditonton
- Pilih sesuai usia anak
Di setiap film kartun pastinya akan diberi nasehat kepada penontonnya bahwa ada kategori usia yang boleh melihatnya.
- SU (Semua Umur)
- P (anak usia 2-6 tahun)
- A (anak usia 7-12 tahun)
Dengan mengetahui kategori usia, maka orangtua dapat memilah kartun yang tepat buat anak.
- Menghindari film kartun yang memiliki konten kekerasan
Orangtua dilarang memberikan izin menonton film kartun yang memiliki konten tentang penindasan, adanya kekerasan fisik, kata-kata kasar, dan pertengkaran. Apabila si kecil melihat konten ini, maka anak akan belajar untuk melakukannya atau dapat mempraktekkannya di luar pengawasan orangtua.
- Menghindari film kartun yang memiliki konten SARA
Jangan memberi izin kepada si kecil untuk menonton film yang memiliki konten SARA yang membeda-bedakan suku, agama, dan ras. Film kartun yang mengandung SARA memiliki sifat yang membeda-bedakan, mencemooh, dan menyerang. Jika anak menonton film kartun sejenis ini anak akan susah untuk berempati pada kehidupannya di masa depan.
- Tidak ada konten dewasa
Dalam beberapa film kartun anak ada beberapa tampilan yang menunjukkan hal yang berbau dewasa dan tidak layak untuk ditonton untuk usia anak-anak. Film kartun yang seperti ini sangat buruk untuk perkembangan otak si kecil yang masih belajar akan banyak hal dan ini akan membentuk karakternya di masa depan.
- Menonton sambil belajar
Orangtua yang memahami kebutuhan anaknya dimana anak membutuhkan hiburan dan pembelajaran sekaligus dapat memilih film kartun yang memiliki pembelajaran di dalamnya. Dengan bermain dan belajar maka anak dapat memiliki tambahwan wawasan lebih lagi. Akan lebih baik lagi jika di dalam filmnya terdapat perbuatan moral yang mengajarkan anak bersosialisasi dengan teman sepantaran.